【有声字幕】《白话佛法》第十一册 第十五篇

15. Mengenang Buddha dengan Tulus Hati
serta Senantiasa Mengikuti Makhluk Hidup.

Ikrar besar kedelapan Bodhisattva Puxian

adalah senantiasa
mengikuti pembelajaran Buddha.

Artinya harus menjadikan Buddha
sebagai teladan,

serta melaksanakan ajaran Dharma
sesuai dengan tuntunan.

Apa yang Shifu ajarkan kepada kalian
bukanlah teori Shifu sendiri,

melainkan etika Dharma Buddha.

Shifu telah mengajarkan teori-teori
ilmu Buddha kepada kalian,

kalian seharusnya mengerti bahwa

harus mengikuti Dharma Buddha ini
dalam berperilaku dan menjalani kehidupan.

Shifu mengatakan kepada kalian

untuk berbelas kasih,
untuk memohon Buddha bersemayam di dunia,

maka kalian yang
setiap hari membaca sutra,

bukankah seharusnya mengundang Bodhisattva
masuk ke dalam hati?

Shifu telah mengajarkan
begitu banyak hal kepada kalian,

kalian harus mengerti untuk
menjadikan Buddha sebagai teladan,

melaksanakan ajaran sesuai tuntunan,
melakukannya dengan baik.

Jika mendengar lalu melupakan,

orang seperti ini tidak akan
dapat belajar Buddha dengan baik.

Harus mengenang Buddha
dengan tulus hati,

yaitu merindukan Buddha yang agung.

Mengapa banyak orang
ketika melihat kisah Buddha di masa lampau,

ketika memikirkan Bodhisattva Guanyin,

akan terharu hingga menangis?

Ketahuilah, betapa tidak mudahnya
Bodhisattva berada di dunia manusia!

Dua ribu lima ratus tahun yang lalu,bet

apa sulitnya Buddha keluar
untuk menyebarkan Dharma!

Tidak ada mobil,
hanya ada kereta kuda,

dan sering kali harus berjalan kaki.

Kalian pikirkanlah, pada zaman itu,

berapa banyak penderitaan
yang harus ditanggung?

Kalian harus memiliki welas asih seperti ini.

Bayangkanlah, anak kalian harus pergi
ke desa untuk sementara waktu,

kalian sebagai ibu memikirkan anak kalian
akan menderita di sana,

kalian akan menangis.

Kita memikirkan Buddha
dua ribu lima ratus tahun yang lalu

datang ke dunia manusia
untuk menyelamatkan kita begini,

memikirkan Bodhisattva Guanyin
datang ke dunia manusia

dengan begitu penuh welas asih
membantu kita,

kita akan terharu,
akan menangis.

Pada saat itulah
welas asih kalian akan muncul,

sikap hati kalian akan baik,
medan energi kalian akan baik,

hati kebaikan kalian akan muncul.

Apakah kalian masih akan
membenci orang lain?

Harus mengenang Buddha
dengan tulus hati,

dari sebab hingga akibat.

Hari ini aku memaki orang,
pasti ada akibat buruk;

hari ini aku berbuat baik,
pasti ada hasil baik.

Menggugah kebijaksanaan hati,
welas asih banyak orang itu digugah.

Artinya, kebijaksanaan dalam hati kalian
itu karena kalian mengerti sebab dan akibat.

Kalian mengerti,

hari ini kalian berbuat baik sedikit
kepada suami,

suami selanjutnya akan
sangat baik kepada kalian;

hari ini kalian berbuat baik sedikit
kepada istri,

istri juga akan baik kepada kalian;

hari ini kalian belajar dengan giat,
nilai ujian kalian akan sedikit lebih baik.

Kalian pergilah melihat sebagian orang
memasak akan mengetahui,

mereka memasak untuk orang lain,

memasak sayuran yang hampir busuk
atau sayuran busuk,

keluar bau busuk,

memasak barang-barang yang hampir rusak
di rumah sendiri untuk dimakan bersama.

Orang seperti ini
tidak disebut berbuat kebajikan.

Kalian ingin
berbuat baik kepada orang lain,

harus mengeluarkan hati yang tulus
untuk berbuat baik kepada orang lain.

Dahulu ibu dan bapak kita
dalam berperilaku

memberikan barang yang paling baik
kepada anak-anak,

diri sendiri memakan
barang yang hampir rusak,

inilah yang disebut ibu.

Sekarang orang menyimpan barang
yang paling baik untuk dimakan sendiri,

memberikan barang yang buruk
kepada orang lain,

ini disebut orang apa?

Ini mana disebut belajar Buddha?

Kalian harus baik-baik mendengarkan
BHFF yang diajarkan Shifu.

Shifu kelak akan membawa
Dharma Buddha ini ke seluruh dunia,

akan membuat seluruh dunia mengetahui

apa yang disebut kebaikan,
apa yang disebut kejahatan.

Kalian memberikan barang yang tidak baik
kepada orang lain untuk dimakan,

hati kalian seperti ini sudah jahat.

Bagaimana jika orang lain
setelah makan perutnya tidak nyaman?

Sekarang banyak restoran mencampurkan sayuran yang tidak baik dan sayuran semalaman ke dalam sayuran segar lalu dimasak,

masih dijual dengan harga.

Kalian sekali makan
akan merasakan ada rasa yang tidak enak.

Orang-orang ini hatinya seperti apa?

Oleh karena itu dikatakan
sepuluh pedagang sembilan licik.

Ingatlah, mengenang Buddha
dengan tulus hati,

dari sebab hingga akibat,

menggugah kebijaksanaan hati,
mengikuti dan mempelajarinya.

Karena kebijaksanaan
dalam hati kalian terbuka,

mengikuti dan mempelajari,
segera pergi belajar,

sering seperti ini,
dari awal hingga akhir tidak berubah.

Ikrar besar kesembilan Bodhisattva Puxian
adalah senantiasa mengikuti makhluk hidup.

Kalian pikirkanlah, belajar Buddha
berperilaku menjadi Bodhisattva,

kalian tidak boleh tidak
mengikuti orang lain.

Penyakit orang sekarang adalah segala
sesuatu bertentangan dengan orang lain,

berbicara berkebalikan
dengan orang lain.

Kalian melakukan apa pun,
aku pasti akan berkebalikan denganmu,

seolah-olah
tidak bertentangan denganmu,

aku merasa diri sendiri
tidak punya muka,

bukankah ini sakit jiwa?

Oleh karena itu, harus dengan
hati welas asih besar, hati yang setara

"memberikan manfaat
kepada semua makhluk hidup".

Artinya, selama itu adalah hal
yang bermanfaat bagi makhluk hidup,

kalian semua harus mengikutinya.

Orang yang memiliki
semangat Bodhisattva seperti ini,

apakah di rumah akan bertengkar?

Apakah di rumah akan berkelahi?

Inilah yang disebut perilaku budaya.

Hari ini kalian tidak sopan
kepada orang lain, tidak senang,

disebut tidak berperilaku budaya.

Perilaku budaya itu
dipelihara, dilatih.

Kalian harus mengerti
menggunakan hati yang setara

untuk memperlakukan
semua orang dan hal,

kemudian terhadap makhluk hidup mana pun
harus "melayani dan mempersembahkan".

Selama aku berjanji kepadamu
melakukan hal ini,

membantu melakukan hal ini,

aku mempersembahkan kepadamu.

Kalian lihatlah,
ikrar Bodhisattva Puxian besar bukan?

Kalian mau seperti ini?

"Orang ini sangat menjengkelkan, menjijikkan,
aku tidak mau melihat."

Jika kalian
melihat apa pun tidak berkenan,

bagaimana kalian bisa
memiliki ikrar seperti ini?

Bagaimana kalian bisa membantu orang lain,
mempersembahkan kepada orang?

Bisakah ini senantiasa
mengikuti makhluk hidup?

Dan lagi kalimat terakhir itu disebut

"menghormati orang tua hingga Tathagata,
setara tanpa perbedaan",

yaitu mulai dari menghormati orang tua,

menghormati semua orang dalam masyarakat,
hingga Buddha,

semuanya tidak ada perbedaan.

Ikrar besar kesepuluh Bodhisattva Puxian
adalah semua dikembalikan secara merata.

Bodhisattva melakukan segala kebajikan
semua untuk semua makhluk hidup.

Kalian hari ini adalah
orang yang belajar Buddha,

melakukan segala kebaikan
juga semua untuk semua makhluk hidup.

Oleh karena itu,
Bodhisattva "berharap makhluk hidup",

berharap semua makhluk hidup di dunia

"senantiasa mendapat
ketenangan dan kebahagiaan,

tanpa berbagai penyakit dan penderitaan".

Pikirkanlah, ketika kalian sakit
berbaring di tempat tidur,

ingin pergi mengambil gelas untuk minum air,
merangkak pun tidak bisa bangun,

tangan tidak bisa bergerak,
pinggang juga sakit sekali,

kasihan bukan?

Ketika Bodhisattva melihat orang sakit,
Bodhisattva akan sangat sakit hati.

Tetapi apakah antara manusia
dengan manusia ada rasa sakit seperti ini?

Bahkan antara suami istri pun tidak ada.

Oleh karena itu, harus belajar Buddha,
harus memiliki welas asih Bodhisattva,

kalau tidak, tidak akan ada perasaan
belas kasih terhadap orang lain seperti ini.

"Ingin melakukan hukum jahat,
semuanya tidak berhasil."

Jika kalian adalah orang baik,

kalian ingin berbuat jahat pun
tidak akan berhasil.

Jika kalian adalah orang baik,
apakah kalian akan mencuri?

Apakah kalian akan memaki orang?

Jika kalian adalah orang yang baik hati,
apakah kalian akan tidak baik kepada orang lain?

Jika kalian adalah Bodhisattva,
apakah kalian akan membenci orang lain?

"Semua karma baik yang dilatih,
semuanya cepat berhasil."

Oleh karena itu, semua karma baik yang kalian latih,
dengan cepat akan berhasil.

Ini memberitahu kalian,

ketika sebuah saluran air
tidak ada batu pasir yang menghalangi,

aliran air tidak ada hambatan,

akan mengalir dengan cepat,
segera akan berhasil sampai tujuan.

Kita dalam hati harus
"menutup semua pintu alam jahat",

harus menutup semua kejahatan
yang tidak baik dalam hati sendiri.

"Qu" itu apa?

Yaitu hal yang menurut manusia sendiri
ingin dilakukan,

"qu" bermakna pergi ke.

"Membukakan jalan nirwana yang benar
bagi manusia dan dewa",

Shifu sekarang sedang membukakan jalan nirwana
yang benar bagi manusia dan dewa kepada kalian.

Mengapa manusia dan dewa bersama?

Karena manusia ingin naik ke surga,

oleh karena itu, surga dan manusia
membuka jalan bersama-sama.

"Semua kebajikan yang dilakukan,

semuanya adalah hukum
yang lahir dari sebab akibat."

Harus mengerti, dunia ini "semuanya
adalah hukum yang lahir dari sebab akibat".

Artinya, segala sesuatu di dunia manusia,

kalian menyukai dia,
dia menyukai kalian,

mengapa dia menikah dengan kalian?

Mengapa kalian baik dengannya tidak lama?

Semuanya adalah
lahir dari sebab akibat.

Mengapa setelah "sebab akibat"
ditambahkan kata "hukum"?

Artinya, aku mengerti prinsip ini,
aku mencapai pencerahan,

bukankah ini "hukum"?

Misalnya, kalian sangat sedih:
"Mengapa dia menyakiti aku begitu parah?"

Orang lain menggunakan hukum
sebab akibat mengatakan kepada kalian:

"Ini adalah utang kalian kepada dia
di kehidupan sebelumnya,

kalian di kehidupan sebelumnya
pasti menyakiti dia sangat dalam,

mungkin membunuhnya."

Menggunakan hukum sebab akibat
terselesaikan bukan?

Menggunakan hukum sebab akibat
keluar bukan?

"Sebab akibat lahir tanpa hakikat,
saat itu juga kosong."

Ketika sebuah jodoh mulai lahir,
tidak memiliki hakikat.

Oleh karena itu, sebuah hal dilakukan,
tidak memiliki hubungan ikutan.

Banyak hal di dunia setelah dilakukan,
selesai, benar bukan?

Ketika kalian mengalami,
melakukan hal ini,

kalian akan merasakan hal ini kosong,

karena kalian hari ini melakukan,
beberapa tahun kemudian tidak ada lagi.

Karena kalian hari ini melahirkan jodoh ini,
kalian ketika pergi maka tidak ada lagi.

Banyak orang ketika membeli
rumah pertama di Australia,

karena menggunakan semua yang dimiliki
ditambah pinjaman untuk membeli,

sangat berperasaan terhadap rumah,

dalam hati selalu menghitung
setiap bata kira-kira 5 dolar,

ketika mengepel lantai,
orang sampai merangkak di lantai,

cukup bersemangat bukan?

Akhirnya rumah dijual,
bukankah juga tidak ada lagi?

"Buddha mengatakan kebajikan,
bukan kebajikan, disebut kebajikan."

Buddha ketika mengatakan kepada kalian
melakukan kebajikan,

bukan kebajikan,

karena "rupa adalah kosong,
kosong adalah rupa",

mana ada kebajikan?

Shifu bertanya kepada kalian,

sekarang orang yang bercerai,
mana ada istri?

Mana ada suami?

Pernah ada?

Pernah ada,
tetapi sekarang tidak ada lagi.

Jadi sebenarnya ada tidak?

Tidak ada.

Bukankah ini "rupa adalah kosong,
kosong adalah rupa"?

Melakukan kebajikan juga seperti ini,

kalian setelah melakukan kebajikan selesai,
tidak ada kebajikan lagi.

Melakukan kebajikan tidak boleh menunggu,

aku memberikan begitu banyak,
aku mau menunggu kebajikan kembali,

itu tidak mungkin.