Prayer - Part 2 - Prayer Through The Son - David Pawson

Saya langsung ingin membaca dari Ibrani 4
mengenai Juru Selamat kita yang luar

biasa, Ibrani 4:12

"Sebab firman Allah hidup & kuat & lebih
tajam dari pada pedang bermata dua

manapun; ia menusuk amat dalam sampai
memisahkan jiwa & roh, sendi-sendi &

sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan
& pikiran hati kita. Dan tidak ada suatu

makhlukpun yang tersembunyi di
hadapan-Nya, sebab segala sesuatu

telanjang & terbuka di depan mata Dia,
yang kepada-Nya kita harus memberikan

pertanggungan jawab.

Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar
Agung, yang telah melintasi semua langit,

yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita
teguh berpegang pada pengakuan iman kita.

Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah
imam besar yang tidak dapat turut

merasakan kelemahan-kelemahan kita,
sebaliknya sama dengan kita, Ia telah

dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
Sebab itu marilah kita dengan penuh

keberanian menghampiri takhta kasih
karunia, supaya kita menerima rahmat &

menemukan kasih karunia untuk mendapatkan
pertolongan kita pada waktunya."

Imam Besar Yahudi adalah manusia seperti
semua orang tetapi dia memilih untuk

berbicara mewakili semua orang dalam
urusan mereka dengan Tuhan.

Dia memberikan persembahan Anda kepada
Tuhan & mempersembahkan kepada-Nya

darah hewan untuk menebus dosa semua orang
& juga dosanya juga.

Dan karena dia adalah manusia dia bisa
lemah lembut dengan orang lain walaupun

mereka bodoh & abai.

Karena dia juga dikelilingi oleh godaan-
godaan yang sama & memahami masalah-

masalah mereka dengan baik.

Yang perlu diingat adalah tidak ada orang
yang menjadi imam besar karena mereka

menginginkannya, mereka harus dipanggil
oleh Tuhan sebagaimana juga Dia memilih

Harun.

Itulah mengapa Kristus tidak memilih
diri-Nya sendiri untuk menjadi imam besar

yang terhormat.

Tidak, Dia dipilih oleh Tuhan. Tuhan
berkata kepada-Nya "Putra-Ku, hari Aku

memberikan-Mu kehormatan."

Di kesempatan lain Tuhan berkata
kepada-Nya "Engkau telah dipilih untuk

menjadi imam untuk selamanya dengan
kedudukan yang sama dengan Melkizedek."

Tetapi selama Kristus berada di bumi, Dia
memohon kepada Tuhan dengan doa yang

berlinang air mata & menderita kepada
satu-satu-Nya yang bisa menyelamatkan-Nya

dari kematian.

Tuhan mendengarkan doa-Nya karena Dia
keinginan-Nya yang kuat untuk menaati

Tuhan di setiap waktu.

Walaupun Yesus adalah Putra Tuhan, Dia
harus belajar dari pengalaman bagaimana

rasa-Nya di saat taat berarti menderita.

Setelah Dia membuktikan diri-Nya sempurna
di dalam pengalaman inilah Yesus menjadi

Pemberi Keselamatan yang Abadi bagi semua
orang yang menaati-Nya.

Saya ingin memulai dengan membacakan
kepada Anda dua doa.

Selama beberapa Minggu sore ini, kita
membahas tentang berdoa & saya berbicara

kepada Anda mengenai berdoa kepada Tuhan &
mengenai dua hal: iman & kebapakan.

Tetapi malam ini kita akan membahas lebih
jauh lagi konsep doa Kristiani & saya akan

berbicara mengenai berdoa melalui Yesus.

Ada doa-doa yang ditulis di kota Guildford
ini, yang satu diterbitkan di dalam sebuah

buku, yang satunya lagi ditulis
Minggu sore yang lalu.

Yang pertama-tama adalah doa yang ditulis
di sebuah buku di Guildford.

"Ada sebuah anak laki kecil berlutut di
kaki tempat tidur, menundukkan kepalanya

yang berambut pirang di atas tangannya.

Diamlah, diamlah, siapa yang berani
berbisik karena Christopher Robins sedang

berdoa.

Berkatilah Ibu, ya Tuhan. Itu benar.
Senang sekali mandi malam ini.

Yang dingin itu dingin, yang panas itu
panas, berkatilah Ayah, Tuhan, aku hampir

lupa.

Jika kubuka jariku aku bisa melihat
pakaian tidur perawat di pintu.

Warnanya biru tanpa tutup kepala,
berkatilah perawatku, Tuhan & buatlah

dia menjadi baik.

Bajuku mempunyai tutup kepala & aku
memakainya saat tertidur di ranjang.

Aku menutup mata & melipat diriku, tidak
ada yang sama sekali mengetahui aku berada

di situ.

Terima kasih Tuhan atas hari yang indah
ini, tetapi apa lagi ya yang harus aku

ucapkan?

Aku telah meminta Ayah diberkati jadi
apa lagi, aku ingat, Tuhan tolong

berkatilah aku.

Ada sebuah anak laki kecil berlutut di
kaki tempat tidur, menundukkan kepalanya

yang berambut pirang di atas tangannya.

Diamlah, diamlah, siapa yang berani
berbisik karena Christopher Robins sedang

berdoa."

In ditulis oleh A.A. Milne. Christopher
Robin sekarang sudah dewasa & memiliki

sebuah toko buku di Devon.

Dia muak ditanyai oleh semua orang
apakah dia sudah berdoar hari ini.

Doa ini adalah apa yang saya sebuat
doa kekanak-kanakkan, doa ini juga bukan

sebuah doa Kristiani.

Siapapun di dunia bisa berdoa seperti itu
& Christopher Robin bisa saja beragama

Budha, Hindu atau apapun & mengucapkan
doa itu.

Saya ingin membacakan sebuah doa
yang berperilaku kanak-kanak, yang hanya

bisa didoakan oleh seorang Kristen.

Doa ini ditulis setelah Minggu sore lalu
& saya tidak mengetahui apakah yang

menulis doa ini hadir di sini.

Saya harap dia berkenan saya
menggunakan doa ini tetapi dia

membagikannya kepada saya.

Anda ingat bahwa pada akhir kebaktian
Minggu sore yang lalu, saya mengatakan

bahwa saya merasa ada seseorang yang ingin
membagikan sesuatu kepada kita.

Ada sesuatu yang dibagikan & mereka
menunggu sepanjang kebaktian untuk

membagikannya kepada kita.

Tetapi ada juga dua orang lain yang
mengatakan bahwa mereka memiliki

sesuatu untuk dibagikan & ini dituliskan
bagi saya setelah kebaktian.

Saya akan membacanya sebagaimana
tertulis.

"Anda mengatakan saya harus
memanggil-Nya Papa".

"Papa, aku takut. Papa, acara hampir
selesai & dia berbicara mengenai seseorang

yang berdoa & aku ingin berbicara
dengan-Mu, Papa. Tetapi aku menjadi

takut, Papa.

Ada semua orang itu, Papa, & kukira
mereka semua akan melihatku & aku

akan menjadi konyol, Papa.

Aku tidak ingin mengecewakan-Mu.
Aku tidak mengenal orang-orang itu, Papa.

Aku tidak begitu menyukai mereka karena
aku tidak mengenal mereka & mereka

melakukan hal yang berbeda & aku tidak
memahami mereka.

Tetapi andai aku bisa berbagi dengan
mereka, Ayah.