< Return to Video

Rahasia memberi umpan balik yang baik

  • 0:00 - 0:03
    Jika Anda lihat tukang kayu,
    mereka punya kotak peralatan;
  • 0:03 - 0:04
    dan dokter gigi punya bor.
  • 0:05 - 0:07
    Dalam era dan jenis pekerjaan
    yang kita lakukan saat ini,
  • 0:07 - 0:10
    sarana yang paling dibutuhkan
    sebenarnya berpusat
  • 0:10 - 0:13
    pada kemampuan memberi dan
    menerima umpan balik dengan baik.
  • 0:13 - 0:16
    [Cara Kita Bekerja]
  • 0:17 - 0:20
    Manusia telah membahas
    umpan balik selama berabad-abad.
  • 0:20 - 0:23
    Faktanya, Konfusius, pada 500 SM,
  • 0:23 - 0:27
    sudah membahas pentingnya kemampuan
    menyampaikan pesan yang rumit dengan baik.
  • 0:27 - 0:30
    Namun sejujurnya, kita masih
    buruk dalam hal ini.
  • 0:30 - 0:32
    Bahkan, survei terbaru Gallup menyimpulkan
  • 0:32 - 0:36
    bahwa hanya 26 persen pegawai
    yang sangat setuju
  • 0:36 - 0:40
    bahwa umpan balik yang mereka terima
    benar-benar meningkatkan kinerja.
  • 0:40 - 0:42
    Angka yang menyedihkan.
    Apa yang sebenarnya terjadi?
  • 0:42 - 0:44
    Cara sebagian besar orang
    memberi umpan balik
  • 0:44 - 0:46
    ternyata tidak ramah otak.
  • 0:46 - 0:49
    Mereka termasuk dalam
    salah satu dari dua kubu.
  • 0:49 - 0:52
    Antara terlalu berputar-putar dan lembek,
  • 0:52 - 0:55
    hingga otak bahkan tak menyadari
    umpan balik sedang diberikan,
  • 0:55 - 0:57
    atau hanya bingung,
  • 0:57 - 1:00
    atau mereka termasuk kubu
    yang terlalu blak-blakan,
  • 1:00 - 1:04
    yang malah akan membuat
    lawan bicaranya menjadi lebih defensif.
  • 1:04 - 1:07
    Ada bagian dari otak
    yang disebut amigdala,
  • 1:07 - 1:09
    dan ia selalu memindai
    untuk menetapkan
  • 1:09 - 1:12
    apakah suatu pesan mengandung
    ancaman sosial atau tidak.
  • 1:12 - 1:14
    Berdasarkan itu, kita akan
    maju menjadi defensif,
  • 1:14 - 1:16
    atau mundur untuk kabur,
  • 1:16 - 1:21
    dan sebagai akibatnya si pemberi
    umpan balik juga akan mulai terpengaruh.
  • 1:21 - 1:23
    Mereka mengucapkan
    banyak 'em' dan 'ah' serta pembenaran,
  • 1:23 - 1:26
    dan segalanya menjadi kacau
    dengan sangat cepat.
  • 1:26 - 1:28
    Tak seharusnya sampai begini.
  • 1:28 - 1:31
    Saya beserta tim sudah bertahun-tahun
    mengunjungi berbagai perusahaan
  • 1:31 - 1:35
    dan menanyakan siapa pemberi umpan balik
    andal di perusahaan tersebut.
  • 1:35 - 1:37
    Mereka yang namanya
    disebut berulang kali,
  • 1:37 - 1:40
    kami bawa ke lab demi mencari tahu
    apa perbedaan yang mereka lakukan.
  • 1:41 - 1:44
    Kami lalu menemukan rumus 4 langkah
  • 1:44 - 1:47
    untuk menyampaikan
    pesan sesulit apa pun dengan baik.
  • 1:47 - 1:49
    Oke, sudah siap? Mari kita mulai.
  • 1:49 - 1:52
    Langkah pertama dari rumus ini
    ialah micro-yes.
  • 1:52 - 1:54
    Pemberi umpan balik andal
    memulai umpan balik mereka
  • 1:54 - 1:58
    dengan menanyakan sebuah
    pertanyaan singkat namun penting.
  • 1:58 - 2:02
    Pertanyaan itu memberi tahu otak
    bahwa akan ada umpan balik.
  • 2:02 - 2:04
    Pertanyaan itu bisa berupa,
  • 2:04 - 2:07
    "Bisakah kau meluangkan 5 menit
    untuk membahas diskusi tadi?",
  • 2:07 - 2:09
    atau "Saya punya beberapa ide
    untuk peningkatan.
  • 2:09 - 2:11
    Bisakah saya bahas bersamamu?".
  • 2:11 - 2:13
    Pertanyaan micro-yes tersebut
    berdampak 2 hal ke Anda.
  • 2:13 - 2:16
    Pertama, pertanyaan itu
    akan menjadi pengatur tempo.
  • 2:16 - 2:19
    Lawan bicara menjadi tahu bahwa
    akan ada umpan balik.
  • 2:19 - 2:22
    Kedua, pertanyaan itu akan berperan
    sebagai permintaan persetujuan.
  • 2:22 - 2:25
    Saya bisa menjawab ya atau tidak
    pada pertanyaan tersebut.
  • 2:25 - 2:27
    Dengan itu, saya merasa memiliki kuasa.
  • 2:27 - 2:31
    Langkah kedua dari rumus umpan balik
    ialah menyampaikan poin secara faktual.
  • 2:31 - 2:34
    Anda harus menyampaikan
    sesuai yang Anda lihat atau dengar,
  • 2:34 - 2:37
    dan membuang semua perkataan
    yang tidak objektif.
  • 2:37 - 2:40
    Ada sebuah konsep yang
    kami namakan kalimat buram.
  • 2:40 - 2:43
    Kalimat buram dapat memiliki
    makna berbeda bagi orang lain.
  • 2:43 - 2:45
    Kalimat buram tidak spesifik.
  • 2:45 - 2:48
    Contohnya, saat saya mengatakan
    "Anda jangan terlalu defensif",
  • 2:48 - 2:50
    atau "Seharusnya Anda lebih proaktif".
  • 2:50 - 2:53
    Namun, yang dilakukan
    para pemberi umpan balik andal
  • 2:53 - 2:56
    ialah mengubah kalimat buram tersebut
    menjadi poin yang faktual.
  • 2:56 - 2:59
    Contohnya, daripada mengatakan,
  • 2:59 - 3:00
    "Anda tidak bisa diandalkan",
  • 3:00 - 3:04
    kita bisa bilang, "Anda janji akan
    mengirim surel itu paling lambat jam 11,
  • 3:04 - 3:06
    tetapi saya belum juga menerimanya."
  • 3:06 - 3:09
    Penyampaian spesifik juga penting
    untuk umpan balik positif,
  • 3:09 - 3:12
    karena kita ingin benar-benar
    menyampaikan secara spesifik
  • 3:12 - 3:16
    hal apa yang ingin ditambah atau dikurangi
    dari sang lawan bicara.
  • 3:16 - 3:17
    Jika tetap memakai kalimat buram,
  • 3:17 - 3:21
    mereka tak akan memahami
    apa yang harus dilakukan ke depannya
  • 3:21 - 3:23
    dan terus mengulangi perilaku tersebut.
  • 3:23 - 3:25
    Langkah ketiga ialah pernyataan akibat.
  • 3:25 - 3:28
    Di langkah ini, Anda menyampaikan
    akibat dari poin tersebut.
  • 3:29 - 3:31
    Saya bisa berkata,
    "Karena saya tak menerima pesannya,
  • 3:31 - 3:34
    pekerjaan saya menjadi terhenti",
  • 3:34 - 3:37
    atau "Saya suka saat Anda
    menambahkan cerita-cerita itu,
  • 3:37 - 3:39
    karena membantu dalam memahami
    konsep lebih cepat".
  • 3:39 - 3:41
    Langkah ini memberi
    sensasi pencapaian
  • 3:41 - 3:43
    serta makna dan logika
    dari poin-poin tersebut,
  • 3:43 - 3:46
    yang sangat didambakan oleh otak.
  • 3:46 - 3:49
    Langkah keempat dari rumus umpan balik
    ialah pertanyaan.
  • 3:49 - 3:53
    Pemberi umpan balik andal mengakhiri
    pesan mereka dengan sebuah pertanyaan.
  • 3:53 - 3:55
    Mereka akan bertanya,
  • 3:55 - 3:56
    "Jadi, bagaimana menurutmu?".
  • 3:56 - 3:59
    Atau "Menurut saya, kita harus begini,
  • 3:59 - 4:01
    tetapi bagaimana pendapatmu?".
  • 4:01 - 4:04
    Langkah ini menghasilkan komitmen
    dan bukan sekadar menyetujui.
  • 4:04 - 4:07
    Langkah ini membuat percakapan
    bukan lagi sekadar monolog,
  • 4:07 - 4:10
    melainkan menjadi situasi
    pemecahan masalah bersama.
  • 4:10 - 4:12
    Namun, ada satu hal lagi.
  • 4:12 - 4:15
    Pemberi umpan balik andal tak hanya
    menyampaikan pesan,
  • 4:15 - 4:17
    tetapi juga meminta umpan balik
    secara rutin.
  • 4:17 - 4:20
    Faktanya, riset kami tentang
    persepsi kepemimpinan
  • 4:20 - 4:23
    menunjukkan bahwa Anda seharusnya
    tak menunggu umpan balik --
  • 4:23 - 4:25
    yang kami sebut dorongan umpan balik --
  • 4:25 - 4:28
    tetapi Anda harus secara aktif
    meminta umpan balik,
  • 4:28 - 4:30
    yang kami sebut tarikan umpan balik.
  • 4:30 - 4:33
    Menarik umpan balik membentuk Anda
    menjadi pribadi yang terus belajar
  • 4:33 - 4:35
    dan meletakkan kekuatan di genggaman Anda.
  • 4:35 - 4:37
    Situasi yang paling menantang
  • 4:37 - 4:40
    ialah yang paling membutuhkan
    umpan balik yang jitu.
  • 4:40 - 4:42
    Memberi umpan balik tak harus sulit.
  • 4:42 - 4:44
    Setelah Anda tahu rumus 4 langkah ini,
  • 4:44 - 4:48
    Anda bisa mencampur dan mencocokkannya
    untuk percakapan sesulit apa pun.
Title:
Rahasia memberi umpan balik yang baik
Speaker:
LeeAnn Renninger
Description:

Selama berabad-abad, umat manusia terus mencari cara untuk menyampaikan kritik membangun, tetapi entah mengapa kita masih belum mahir melakukannya. Psikolog kognitif LeeAnn Renninger berbagi metode yang telah teruji secara ilmiah untuk memberi umpan balik yang efektif.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TED Series
Duration:
05:01

Indonesian subtitles

Revisions