-
Kamu bisa duduk di sini.
-
Terima kasih sudah hadir.
-
Aku sangat menghargainya.
-
Katakan apa yang sedang kamu pikirkan dan rasakan sekarang, Gary?
-
Aku... aku sangat terluka.
-
Terluka parah. Benar-benar parah.
-
Apa yang ingin kamu katakan?
-
Kenapa?
-
Aku cuma ingin kamu tahu,
-
kamu tidak melakukan hal yang salah.
-
Kamu tidak salah, Ayah.
-
Apa yang kamu rasakan saat melihat reaksinya?
-
Maksudku, kamu bisa lihat ini sangat emosional buat dia.
-
Apa yang kamu rasakan tentang dampaknya
-
terhadap ayahmu, Gary?
-
Aku juga merasa sangat terluka. Dan jujur saja, aku sempat takut.
-
Melihat reaksinya aku tidak tahu apakah itu marah
-
atau cuma sangat sedih.
-
Apa yang kamu harapkan darinya?
-
Aku cuma ingin Ayah ngerti,
-
kalau ini tidak ada hubungannya sama cara Ayah membesarkanku.
-
atau apa pun itu.
-
Dan aku cuma ingin Ayah bisa menerima-
-
Aku cuma ingin Ayah bisa menerima bahwa aku seorang transgender.
-
Steph, dia merasa gagal sebagai seorang ayah.
-
Dia merasa mengecewakanmu.
-
Dia bahkan mengingat satu momen saat Halloween.
-
Coba ceritakan soal itu.
-
Dia waktu itu berdandan seperti perempuan.
-
Awalnya aku kira itu lucu.
-
Tapi sekarang, aku tidak lagi menganggap itu lucu.
-
Itu waktu umur berapa?
-
Mungkin SMA.
-
Iya, waktu SMA.
-
Dan waktu itu reaksimu seperti apa?
-
Aku pikir ya waktu itu Halloween.
-
Jadi aku ikut-ikut aja.
-
Bahkan aku sempat cubit bagian belakangnya dan bilang dia
-
"Kelihatan cantik juga sebagai cewek." Tapi aku cuma bercanda.
-
Karena dia bukan cewek yang cantik.
-
Dia laki-laki yang sangat tampan.
-
Dia merasa gagal sebagai ayah.
-
Menurutmu, ini keputusan yang kamu buat?
-
Tidak. Aku memang udah seperti ini dari dulu.
-
Aku cuma menyembunyikannya dari semua orang.
-
Lalu, bagaimana kamu merasa tentang itu?
-
Aku merasa ini aku. Ini siapa aku sebenarnya.
-
Sudah berapa lama kamu menyembunyikannya?
-
Sejak umur tujuh tahun.
-
Saya rasa Ayah tidak ngerti beban yang ia pikul
-
betapa melelahkannya itu, betapa itu menguras energi
-
hidup sebagai orang yang bukan dirimu.
-
Coba bayangkan bangun setiap hari
-
melihat dan menjadi orang yang tidak kamu inginkan.
-
Apa yang kamu dengar dari kata-kata itu?
-
Apa yang kamu dengar?
-
Aku dengar kebingungan.
-
Jadi kamu melihat ini sebagai
orang yang bingung? Sakit jiwa?
-
Iya.
-
Bagaimana kalau ini bukan penyakit jiwa?
-
Bagaimana kalau orang ini memang dari lahir sudah diatur
-
untuk menjadi perempuan,
-
tapi terjebak dalam tubuh laki-laki?
-
Coba bayangkan,
-
kalau itu kenyataannya menurutmu,
-
seperti apa rasanya hidup seperti itu?
-
Pasti berat. Pasti sangat berat.