-
Pada zaman dahulu kala di India,
-
ada sebuah desa yang dihuni
-
anjing-anjing liar.
-
Anjing-anjing itu hidup bersama
-
di desa kecil tersebut,
-
dan mereka tidak pernah pergi keluar
-
dari perbatasan desanya.
-
Mereka memiliki gagasan bahwa
-
tidak aman di luar sana.
-
Dunia merupakan tempat yang berbahaya,
-
sehingga mereka hanya tinggal
di desa sendiri
-
dan sama sekali tidak pernah
-
pergi keluar melihat dunia.
-
Namun ada anjing kecil yang mulai
-
bertanya-tanya tentang hal itu.
-
"Apakah dunia sungguh-sungguh berbahaya
-
seperti yang dipikirkan oleh semua anjing?
-
Mungkin ada sesuatu
-
yang tidak kita ketahui."
-
Maka anjing kecil itu pergi menemui
-
anjing bijak di desa itu.
-
Dan anjing bijak itu berkata,
-
"Anakku, jika engkau ingin pergi dan
-
melihat dunia, pergilah turun ke lembah,
-
lewati jembatan, menuju kuil ajaib.
-
Dan jika engkau memasuki kuil itu,
-
engkau akan menemukan
-
seperti apa dunia itu."
-
Jadi anjing kecil itu mengumpulkan
-
keberaniannya.
-
Suatu hari pagi-pagi sekali,
-
dia pergi turun ke lembah,
-
melewati jembatan, dia berjalan terus
-
hingga tiba di kuil ajaib.
-
Dia agak gugup,
-
dia sangat takut terhadap
-
apa yang mungkin akan dia temui di sana.
-
Maka dia berjalan masuk ke kuil
-
dengan mata ketakutan.
-
Ketika dia melihat ke sekeliling kuil itu,
-
dia melihat ribuan mata ketakutan
-
menatapnya kembali.
-
Dia menggeram,
-
dan dia mendengar ribuan geraman.
-
Dia memperlihatkan giginya,
-
dan ribuan anjing menatapnya semua
-
memperlihatkan gigi mereka.
-
Anjing itu mulai menggonggong-gonggong
-
dan ribuan anjing yang menatapnya
-
menggonggong-gonggong.
-
Tiba-tiba dia sangat ketakutan,
-
dia menyelipkan ekornya di antara kakinya,
-
dia berbalik dan lari keluar dari kuil,
-
kembali melewati jembatan,
-
kembali ke atas lembah,
-
hingga dia tiba di rumah.
-
Dia berkata, "Aku tidak akan pernah pergi
-
ke sana lagi. Aku tinggal di sini saja
-
di desa kita."
-
Dan dia melakukannya.
-
Namun, ada anjing betina kecil
-
yang berpikir, "Apakah dunia benar-benar
-
sangat menakutkan seperti yang dia
-
katakan? Masa iya sih?
-
Aku kira tidak begitu."
-
Maka dia pergi menemui anjing bijak
-
di desa, dan anjing bijak itu
-
mengatakan kepadanya hal yang sama,
-
"Jika engkau ingin mengetahui
-
seperti apa dunia itu,
-
pergilah turun ke lembah,
-
lewati jembatan,
-
dan teruslah berjalan hingga engkau
-
tiba di kuil ajaib. Di sana engkau akan
-
menemukan seperti apa dunia itu."
-
Anjing betina itu sangat gembira,
-
mengetahui apa yang bisa dia lakukan
-
untuk menemukannya.
-
Dengan gembira dia berangkat,
-
berjalan turun ke lembah,
-
melewati jembatan,
-
hingga tiba di kuil ajaib.
-
Dia sangat ingin tahu
-
seperti apa dunia itu.
-
Ketika dia masuk, dia melihat sekeliling
-
dengan mata ingin tahu,
-
dan dia melihat ribuan mata ingin tahu
-
yang menatapnya kembali.
-
Dia tersenyum, dan ada ribuan senyuman
-
yang berseri-seri ke arahnya.
-
Dia mulai tertawa,
-
dan ribuan anjing lainnya
tertawa bersamanya.
-
Dia sangat gembira dan bersemangat
-
hingga dia meloncat-loncat kegirangan,
-
dan mengibas-ngibaskan ekornya,
-
kemudian dia berlari pulang,
-
keluar dari kuil, ke atas lembah,
-
melewati jembatan menuju desa
-
untuk memberi tahu semua anjing.
-
Dia dan anjing pertama yang pergi ke kuil
-
tidak memahami apa yang mereka lihat
-
di tempat yang sama tetapi sangat berbeda.
-
Maka bersama-sama mereka menemui
-
anjing bijak di desa itu.
-
Anjing bijak itu berkata kepada mereka,
-
"Tentu saja, apa yang kau lihat di dunia
-
mencerminkan
-
apa yang ada di dalam dirimu."