< Return to Video

Dunia seorang kartunis - Liza Donnelly

  • 0:16 - 0:18
    Apa itu kartun?
  • 0:18 - 0:20
    Banyak orang menyukai kartun,
  • 0:20 - 0:22
    sebagian besar tumbuh membacanya
  • 0:22 - 0:23
    atau minta dibacakan.
  • 0:23 - 0:27
    Faktanya, kartun sudah ada
    sejak zaman dahulu.
  • 0:27 - 0:29
    Ada berbagai jenis kartun:
  • 0:29 - 0:30
    komik setrip,
  • 0:31 - 0:32
    buku komik,
  • 0:32 - 0:34
    kartun politik,
  • 0:34 - 0:35
    komik satu panel,
  • 0:35 - 0:36
    novel grafik,
  • 0:36 - 0:37
    komik web,
  • 0:38 - 0:39
    animasi,
  • 0:39 - 0:40
    karikatur,
  • 0:41 - 0:43
    semuanya ada.
  • 0:43 - 0:44
    Terlepas apa pun bentuknya,
  • 0:44 - 0:47
    kartun memancing semua
    jenis emosi pembacanya
  • 0:47 - 0:51
    - kebahagiaan, kesedihan, kemarahan,
    kegembiraan, ketenangan -
  • 0:51 - 0:54
    dan dapat menyampaikan ide dalam sekejap.
  • 0:54 - 0:57
    Kartun adalah media universal
    yang dinikmati dan dipahami
  • 0:57 - 0:59
    di seluruh dunia
    dan lintas batas.
  • 0:59 - 1:02
    Inilah sebabnya kartun bertahan
    begitu lama sebagai bentuk seni.
  • 1:02 - 1:05
    Namun mengapa suatu media
    yang sepintas terlihat sederhana
  • 1:05 - 1:09
    memiliki pengaruh yang begitu besar
    dan adakalanya sangat berarti?
  • 1:09 - 1:11
    Mari lihat apa itu kartun.
  • 1:12 - 1:14
    Kartun dimulai dari sebuah ide.
  • 1:14 - 1:16
    Ide tersebut bisa verbal,
  • 1:16 - 1:17
    dituangkan lewat kata-kata,
  • 1:17 - 1:19
    atau bisa juga visual.
  • 1:19 - 1:21
    Secara sederhana,
    ide visual adalah
  • 1:21 - 1:22
    sebuah lukisan,
  • 1:22 - 1:23
    gambar,
  • 1:23 - 1:24
    atau corat-coret.
  • 1:25 - 1:28
    Ide ini datang dari berbagai sumber.
  • 1:28 - 1:31
    Kartunis mungkin mendapat ide
    dari mengamati kehidupan,
  • 1:31 - 1:32
    membaca koran,
  • 1:32 - 1:34
    atau berselancar di dunia maya.
  • 1:34 - 1:37
    Ide bisa muncul dari kalimat
    yang diucapkan seseorang
  • 1:37 - 1:39
    atau sebuah kata di televisi.
  • 1:40 - 1:42
    Kartunis itu seperti spons;
  • 1:42 - 1:47
    mereka menyerap orang, tempat,
    sikap, pakaian, dan perilaku.
  • 1:47 - 1:49
    Kadang kala mereka
    mencatat semuanya
  • 1:49 - 1:52
    dalam buku hitam kecil
    yang selalu mereka bawa.
  • 1:52 - 1:56
    Kala lain, ide-ide terserap begitu saja
    ke dalam otak mereka
  • 1:56 - 1:59
    dan baru dituangkan nanti
    di meja gambar.
  • 2:00 - 2:02
    Kartunis bukan saja harus
    sadar akan
  • 2:02 - 2:04
    hal-hal yang ia lihat secara visual,
  • 2:04 - 2:07
    tetapi ia juga harus
    mendengar dirinya berpikir.
  • 2:07 - 2:10
    Dalam kata lain, menyerap
    masukan informasi
  • 2:10 - 2:13
    kemudian memilah, membentuk,
    dan menggunakannya dalam kartun.
  • 2:13 - 2:15
    Jika kamu sudah punya ide,
  • 2:15 - 2:18
    atau sesuatu yang kamu rasa
    menarik dijadikan kartun,
  • 2:18 - 2:19
    saatnya membentuk.
  • 2:19 - 2:21
    Kartun itu seperti pentas sandiwara.
  • 2:21 - 2:23
    Kartunis adalah penggubah,
  • 2:23 - 2:24
    sutradara,
  • 2:24 - 2:25
    perancang panggung,
  • 2:25 - 2:26
    koreografer,
  • 2:26 - 2:28
    dan perancang kostum.
  • 2:28 - 2:29
    Kartun memiliki karakter,
  • 2:29 - 2:30
    sebuah set,
  • 2:30 - 2:31
    dialog,
  • 2:31 - 2:32
    meski hanya satu baris,
  • 2:32 - 2:34
    dan latar belakang cerita.
  • 2:34 - 2:36
    Karakter harus berpakaian
    sesuai konsepnya,
  • 2:36 - 2:39
    berbicara dengan natural
    sesuai konsepnya
  • 2:39 - 2:41
    atau kalimat andalannya.
  • 2:41 - 2:43
    Tak boleh ada sesuatu
    dalam kartun
  • 2:43 - 2:47
    yang tak berkaitan dengan
    pengembangan konsepnya.
  • 2:47 - 2:50
    Gambar dan kata-katanya
    harus "menari" bersama
  • 2:50 - 2:52
    secara masuk akal.
  • 2:53 - 2:56
    Bisa berupa tarian yang anggun,
    atau bahkan kikuk,
  • 2:56 - 2:58
    jika itu memang bagian dari
    humor atau idenya.
  • 2:58 - 3:01
    Saatnya menuangkan ide.
  • 3:01 - 3:03
    Beberapa kartunis menggambar
    idenya dengan pensil
  • 3:03 - 3:06
    kemudian ditebalkan dengan pena
    di atas kotak lampu.
  • 3:06 - 3:08
    Yang lain memvisualisasikan
    gambar di benak mereka
  • 3:08 - 3:11
    dan langsung menggambarnya dengan pena.
  • 3:11 - 3:13
    Pena yang digunakan bermacam-macam:
  • 3:13 - 3:16
    pena berujung felt, pena mekanis,
    atau pena dari bulu gagak.
  • 3:16 - 3:18
    Jenis kertas bisa
    yang ringan atau berat.
  • 3:18 - 3:21
    Kebanyakan kartunis menambah
    warna keabu-abuan, atau wash,
  • 3:21 - 3:24
    dengan menggunakan kuas
    dan cat air berwarna hitam.
  • 3:24 - 3:27
    Kartunis lain menggunakan pensil
    lunak untuk memberi warna tersebut.
  • 3:27 - 3:30
    Pewarnaan lazimnya dilakukan
    menggunakan cat air.
  • 3:30 - 3:33
    Kartun yang telah selesai
    lalu dipindai dan disesuaikan,
  • 3:33 - 3:36
    kemudian teks ditambahkan
    menggunakan Photoshop.
  • 3:36 - 3:41
    Teknologi baru bermunculan bagi kartunis
    untuk digunakan dalam karyanya.
  • 3:41 - 3:44
    Photoshop dapat digunakan sebagai alat
    untuk menggambar dan mewarnai.
  • 3:44 - 3:48
    Ada juga yang menggambar langsung
    di tablet menggunakan stilus.
  • 3:48 - 3:51
    Pilihan-pilihan pada tahap ini
    berjalan seiring dengan ide,
  • 3:51 - 3:53
    dan sering saat teks akhir
    sudah ditambahkan,
  • 3:53 - 3:55
    isinya harus disesuaikan kembali.
  • 3:55 - 3:57
    Namun kemungkinan hanya ada
    sedikit perubahan,
  • 3:57 - 4:00
    kecuali terkait pewarnaan.
  • 4:00 - 4:03
    Semua elemen ini
    bergerak selaras.
  • 4:03 - 4:06
    Hampir seperti tarian kata-kata,
    ide, dan gambar
  • 4:06 - 4:09
    yang bersatu menghasilkan kartun
  • 4:09 - 4:12
    sebagai karya seni yang fleksibel
    dan tak lekang oleh waktu.
Title:
Dunia seorang kartunis - Liza Donnelly
Description:

Simak pelajaran selengkapnya: http://ed.ted.com/lessons/inside-a-cartoonist-s-world-liza-donnelly

Mulai dari lukisan gua hingga ke koran Minggu, para seniman telah memvisualisasikan gagasan -- berupa kartun -- selama berabad-abad lamanya. Kartunis koran New Yorker, Liza Donnelly, mendampingi kita melewati berbagai tahapan yang dilalui setiap kartun, yang dimulai dari sebuah ide hingga menjelma menjadi sesuatu yang menghubungkan kita secara mendalam.

Materi oleh Liza Donnelly, animasi oleh TED-Ed.

more » « less
Video Language:
English
Team:
closed TED
Project:
TED-Ed
Duration:
04:23

Indonesian subtitles

Revisions