Eksplorasi seru performa gender
-
0:02 - 0:05(Musik: "La Vie en Rose")
-
0:16 - 0:20Cecily: Ah, aku merasa agak takut.
-
0:20 - 0:22Aku takut dia terlihat sama saja
seperti yang lain. -
0:22 - 0:24(Algernon mendengus)
-
0:27 - 0:28C: Ternyata benar.
-
0:28 - 0:31Algernon: Kau adalah sepupu kecilku
Cecily, aku yakin. -
0:31 - 0:34C: Kau keliru besar.
-
0:34 - 0:35Aku tidak kecil.
-
0:35 - 0:39Bahkan, aku sebenarnya lebih tinggi
dari orang-orang seusiaku. -
0:39 - 0:41Namun, aku adalah sepupumu Cecily,
-
0:41 - 0:44dan kau, kulihat kau juga di sini
membantu Jo Michael Rezes -
0:44 - 0:46dengan TEDx talk mereka.
-
0:46 - 0:51Dan kau adalah sepupuku Ernest,
sepupuku yang keji, Ernest. -
0:51 - 0:55A: Oh! Sebenarnya aku sama sekali
tak keji, Sepupu Cecily. -
0:55 - 0:56Janganlah kau pikir aku keji.
-
0:56 - 0:59C: Kuharap kau tak bermuka dua,
-
0:59 - 1:02berpura-pura baik, tetapi sebenarnya keji.
-
1:02 - 1:04Itu namanya munafik.
-
1:04 - 1:07A: Tentu, aku memang agak sembrono.
-
1:07 - 1:09C: Aku senang mendengarnya.
-
1:10 - 1:13A: Namun, dunia ini cukup baik
bagiku, Sepupu Cecily. -
1:13 - 1:16C: Namun, apakah kau cukup baik baginya?
-
1:16 - 1:18A: Aku rasa tidak.
-
1:18 - 1:20Maka itu, aku ingin kau memperbaruiku.
-
1:20 - 1:22C: Sayang sekali, sore ini aku tak bisa.
-
1:22 - 1:24Karena ada TED talk dan lainnya.
-
1:24 - 1:25(Tawa)
-
1:25 - 1:28A: Bolehkah aku memperbarui
diriku sendiri sore ini? -
1:28 - 1:30C: Oh, kau cukup idealis,
-
1:30 - 1:32tetapi coba saja.
-
1:32 - 1:34A: Bagus. Aku sudah merasa lebih baik.
-
1:34 - 1:36C: Kau terlihat agak lebih buruk.
-
1:36 - 1:39A: Bolehkah mawar merah muda itu kuambil?
-
1:39 - 1:41C: Mengapa?
-
1:41 - 1:43A: Karena kau bagaikan mawar merah muda,
Sepupu Cecily. -
1:43 - 1:46C: Kurasa kau tak pantas berbicara
padaku seperti itu. -
1:46 - 1:49A: Kau adalah gadis tercantik
yang pernah kulihat. -
1:49 - 1:53C: Namun... yah, aku...
-
1:53 - 1:55A: Dan, ehem...
-
1:55 - 1:58C: Wajah rupawan hanya jebakan dan...
-
1:58 - 2:02A: Yah, itu jebakan idaman
setiap pria bijaksana, dan... -
2:03 - 2:04Jo Michael Rezes: (mengesah)
-
2:07 - 2:09Saya minta maaf, saya...
-
2:11 - 2:13Saya belum selesai berlatih.
-
2:14 - 2:17Bukan karena saya tak bisa
berjalan dengan sepatu hak tinggi, -
2:17 - 2:19sebenarnya saya sangat mahir,
-
2:19 - 2:21saya juga bisa buktikan itu,
tetapi saya sungguh minta maaf. -
2:22 - 2:23Tunggu sebentar.
-
2:25 - 2:26Uh, um.
-
2:29 - 2:30Tidak masalah.
-
2:31 - 2:32Tidak masalah.
-
2:33 - 2:34Baik.
-
2:34 - 2:36Baik, perkenalan.
-
2:36 - 2:38Ini TEDx talk. Baik.
-
2:39 - 2:41Halo! (Tertawa gugup)
-
2:42 - 2:44Nama saya Jo Michael Rezes.
-
2:44 - 2:48Saya mahasiswa S3
jurusan studi teater dan pertunjukan. -
2:48 - 2:51Dan spesialisasi saya
adalah studi identitas queer -
2:51 - 2:54saat mereka bermanuver
dan memengaruhi persepsi waktu -
2:54 - 2:56dalam pertunjukan camp.
-
2:57 - 2:59Anda tahu camp?
-
3:00 - 3:03Ketulusan berbalut ironi?
-
3:03 - 3:06Membuat seni kitsch terasa lazim?
-
3:06 - 3:06Tidak?
-
3:06 - 3:08Tema Met Gala tahun 2019
-
3:08 - 3:12yang gagal dipahami
lebih dari 95% pesertanya? -
3:12 - 3:13(Tawa)
-
3:13 - 3:14Tidak? OK, baiklah.
-
3:14 - 3:17Saya juga seorang aktor, sutradara,
dan pendidik teater -
3:17 - 3:18di daerah Boston.
-
3:18 - 3:20Oh, di mana sopan santun saya?
-
3:20 - 3:23Teman-teman saya hari ini
adalah Algernon dan Cecily -
3:23 - 3:26dari drama terkenal karya Oscar Wilde,
-
3:26 - 3:28"The Importance of Being Earnest."
-
3:28 - 3:30Mereka akan kembali, jangan khawatir.
-
3:30 - 3:31Saya hanya mengusir mereka sebentar.
-
3:31 - 3:32Dan jujur saja,
-
3:33 - 3:34bukan TEDx talk namanya
-
3:34 - 3:37tanpa penutup yang bagus, bukan?
-
3:37 - 3:38(Tawa)
-
3:39 - 3:42Saya harap tadi itu tidak terlalu buruk.
-
3:42 - 3:45Memang canggung rasanya
melihat saya gagal. -
3:45 - 3:48Gagal dalam apa, lebih tepatnya?
-
3:48 - 3:52Berperan sebagai pria dan wanita
di saat yang sama? -
3:52 - 3:55Berperan sebagai pria dan wanita
walau saya bukan keduanya? -
3:55 - 3:59Mengapa canggung rasanya
melihat seseorang gagal dalam gender, -
3:59 - 4:01dan mengapa kita peduli?
-
4:01 - 4:04Tentu saja, saya sengaja tampil buruk.
-
4:04 - 4:06Tentu saja saya sudah menghafalnya
di luar kepala -
4:06 - 4:08dan telah berlatih untuk hari ini, bukan?
-
4:09 - 4:10Betul, bukan?
-
4:10 - 4:11(Tawa)
-
4:11 - 4:14Saya hadir hari ini untuk berbicara
tentang performativitas gender -
4:14 - 4:17dan bagaimana saya memanfaatkan
kelas akting saya -
4:17 - 4:21sebagai ruang untuk mengusik
keniscayaan performa gender, -
4:21 - 4:25untuk menciptakan keleluasaan
pemikiran tentang identitas gender -
4:25 - 4:27melalui kegagalan yang suportif,
-
4:27 - 4:31banyak kesalahan dan komunikasi jujur.
-
4:31 - 4:33Kita semua, aktor atau bukan,
-
4:33 - 4:36dapat memainkan gender
dalam keseharian kita. -
4:36 - 4:39Saya menyebutnya "latihan gender."
-
4:39 - 4:44Sebelum para ahli teori queer
dan pemegang gelar studi perempuan -
4:44 - 4:46serta hadirin penggemar Judith Butler
-
4:46 - 4:51mulai merobek-robek kostum
paruh hiperbiner ini dari tubuh saya, -
4:51 - 4:54izinkan saya menjelaskan
awal kekeliruan budaya populer -
4:54 - 4:56dalam memahami
performativitas gender, -
4:56 - 5:00sebelum melanjutkan ke latihan
yang sangat berarti bagi saya. -
5:01 - 5:02Sebagai seorang pendidik
-
5:02 - 5:06dan sebagai pemuda trans
berusia 20-an, -
5:06 - 5:07saya sering mendengar
-
5:07 - 5:10dari para siswa, teman, dan kolega saya
yang berusia 20-an -
5:10 - 5:12bahwa gender sudah "tamat."
-
5:12 - 5:16Bahwa gender begitu fleksibel dan bebas
-
5:16 - 5:20dan bahwa masyarakat, film, dan televisi
sangat inklusif terhadap transgender, -
5:20 - 5:22hingga gender sudah tamat.
-
5:22 - 5:26Sebagai orang nonbiner,
saya tak menganggap diri saya biner. -
5:27 - 5:30Namun, gender jelas belum tamat.
-
5:30 - 5:33Atau, setidaknya saya pikir begitu.
-
5:33 - 5:38Dan mungkin, mungkin saja,
gender selalu bermula. -
5:38 - 5:40Di semester akhir lalu,
-
5:40 - 5:43sekitar jam 10:23 pagi,
-
5:43 - 5:44dua siswa kelas akting saya,
-
5:44 - 5:48saat memerankan parodi menarik
anggota fraternitas -- -
5:48 - 5:50maaf, saya tak ingat nama mereka --
-
5:50 - 5:52mereka mengumpulkan para siswa,
-
5:52 - 5:56lalu, dua wanita berpakaian longgar
dan mengenakan topi ini -
5:56 - 6:01memamerkan rahang mereka yang kendur
dan mentalitas lemah saudara fraternitas. -
6:02 - 6:04Walau mencengangkan untuk dilihat,
-
6:05 - 6:11kedua wanita ini berganti-ganti
antara ironi dan satire, -
6:11 - 6:16keanehan dan kekejaman, derita
dan sukacita, sampai akhirnya -
6:16 - 6:19mereka gagal menjadi pria
yang ingin mereka jiwai. -
6:20 - 6:21Mereka berhenti berbicara.
-
6:22 - 6:23Hening.
-
6:23 - 6:25Senyap memenuhi kelas,
-
6:25 - 6:28dan waktu seolah tersedot habis
dari ruangan itu. -
6:28 - 6:31Dan di momen keheningan itu,
-
6:31 - 6:32salah satu dari mereka,
-
6:33 - 6:37masih dalam suara saudara fraternitasnya
walau di luar karakter, -
6:37 - 6:39berkata, hampir berbisik,
-
6:40 - 6:44(Dalam suara saudara fraternitas)
"Gender adalah konstruksi sosial." -
6:44 - 6:45(Tawa)
-
6:45 - 6:49Saya akui: saya ikut tertawa
bersama siswa-siswa saya pagi itu, -
6:49 - 6:53sebagian karena pemilihan waktu
siswa saya yang lucu, -
6:53 - 6:58tetapi juga karena masyarakat telah
memutarbalikkan performativitas gender -
6:58 - 7:00menjadi gender sebagai konstruksi sosial.
-
7:01 - 7:02Sekarang, dengarkan ini:
-
7:03 - 7:07saya merasa gagasan ini berasal dari
cendekiawan studi queer ternama -
7:07 - 7:08Judith Butler,
-
7:08 - 7:10yang karya berpengaruhnya
dalam performa gender -
7:10 - 7:12telah menjadi bahan pokok
-
7:12 - 7:15dalam kelas sarjana
institusi seni liberal. -
7:15 - 7:18Versi SparkNotes dari karya Butler ini
-
7:18 - 7:24terdapat dalam gagasan bahwa gender
ada dalam pengulangan kata dan tindakan. -
7:24 - 7:27Dan performativitas ini
menciptakan dan diciptakan -
7:27 - 7:29oleh tubuh manusia nyata.
-
7:29 - 7:31Sekarang, dengarkan ini:
-
7:31 - 7:33"Bahkan, dalam esai tahun 1988,
-
7:33 - 7:40Butler menegaskan bahwa gender adalah
sebuah lakon yang telah dilatih. -
7:40 - 7:41Dengan begini,
-
7:41 - 7:46gender lewat pengulangan
menjadi sebuah naskah yang bisa dikenali, -
7:46 - 7:49yang perlu direproduksi
oleh seorang aktor." -
7:49 - 7:50Huh.
-
7:50 - 7:55Mirip seperti upaya saya dalam
"The Importance of Being Earnest." -
7:55 - 7:57Maksudku -- lihat saja kostumku.
-
7:57 - 8:01(Suara berat) Mengapa separuh diriku
merasa jantan, maskulin, ramah tamah, -
8:01 - 8:05(Suara tinggi) dan separuhku lagi merasa
kewanitaan, hebat, dan feminin? -
8:05 - 8:08Sebagian dari kita bahkan lupa
bahwa gender itu ada -
8:08 - 8:11karena tubuh kita sudah terlatih
dengan baik. -
8:12 - 8:16Namun, akan selalu ada gender ideal
yang tak akan pernah kita capai. -
8:17 - 8:19Namun, terserah kita untuk memainkannya.
-
8:19 - 8:23Saya telah bermain dengan gender
sepanjang karir saya sebagai aktor, -
8:23 - 8:25dan pada suatu semester sebagai
mahasiswa S1, -
8:25 - 8:28saya mendapat dua peran sekaligus:
-
8:28 - 8:30Brad Majors dari "The Rocky Horror Show,"
-
8:30 - 8:34dan Charlotte Inanovna dari
"The Cherry Orchard." -
8:34 - 8:37Satu pria, satu wanita, dan satu saya.
-
8:39 - 8:41Saya datang ke satu latihan,
-
8:41 - 8:44memerankan Brad yang jantan dan agresif,
-
8:44 - 8:47dan tak lama dipasangkan rambut palsu,
-
8:47 - 8:52dan celak yang dibaurkan dengan seksama
sebagai Charlotte, si pengasuh Jerman. -
8:52 - 8:55Dorongan dan tarikan konstan
dari kedua identitas ini -
8:55 - 8:58tak hanya tidak ternilai
bagi profesi saya sebagai seorang aktor -
8:58 - 9:02yang mencoba menjangkau
spektrum gender dalam profesi saya, -
9:02 - 9:04tetapi juga memberi pencerahan
-
9:04 - 9:06bahwa identitas queer saya sendiri
-
9:06 - 9:11sangat terpengaruh dari
memerankan keekstreman gender. -
9:11 - 9:15Karakter-karakter ini memiliki
aspek penting dalam identitas saya, -
9:15 - 9:16dari tubuh saya,
-
9:16 - 9:18derita keseharian saya,
-
9:18 - 9:21interaksi sosial, ingatan saya,
-
9:21 - 9:26dan melatih karakter-karakter ini membuat
saya bisa mengeksplorasi identitas ini, -
9:26 - 9:29yang telah membuka peluang saya
sebagai seorang guru akting -
9:29 - 9:33untuk menunjukkan pentingnya
memainkan gender dalam latihan. -
9:34 - 9:36Jadi, saat saya menunjukkan pada Anda,
-
9:36 - 9:37(Suara tinggi) Cecily
-
9:37 - 9:39dan (Suara rendah) Algernon,
-
9:39 - 9:43ada bagian dari dua karakter ini
yang saya hargai, -
9:43 - 9:45saya pahami secara implisit,
-
9:45 - 9:47penindasan yang saya kenali,
rasa takut yang bisa saya jiwai, -
9:47 - 9:50kecenderungan agresif
yang saya coba lupakan. -
9:51 - 9:53Namun, ada pula banyak karakteristik
-
9:53 - 9:56yang belum pernah saya alami
secara pribadi, -
9:56 - 9:58tak ada inspirasi.
-
9:58 - 10:02Dan terkadang,
di tengah kekacauan latihan, -
10:02 - 10:03dari membaca naskah,
-
10:03 - 10:05dari menciptakan karakter,
-
10:05 - 10:08kita membuat kesalahan.
-
10:08 - 10:11Rayuan agresif Algernon kepada Cecily
-
10:11 - 10:13tidak begitu cocok dengan saya,
-
10:13 - 10:16atau sikap tenang Cecily
seperti yang ditulis oleh Oscar Wilde, -
10:16 - 10:18rasanya tidak pas,
-
10:18 - 10:20dan saya benar-benar tersandung.
-
10:21 - 10:23TEDx talk ini adalah sebuah pertunjukan
-
10:23 - 10:27di depan begitu banyak orang.
-
10:27 - 10:30Dan sangat berbeda dengan kelas saya.
-
10:30 - 10:34Namun, ada tekanan yang familiar
dalam kehidupan kita sehari-hari -
10:34 - 10:36untuk menampilkan gender kita,
-
10:36 - 10:37diri kita,
-
10:38 - 10:40di panggung seperti ini.
-
10:41 - 10:42Sejujurnya,
-
10:42 - 10:46gagal untuk menjadi seorang
pria atau wanita secara baik -
10:46 - 10:49masih berbahaya
bagi kaum transgender dan nonbiner. -
10:49 - 10:51Dan dengarkan ini:
-
10:51 - 10:54menurut Survei Transgender Amerika
tahun 2015, -
10:54 - 10:56hampir separuh dari responden mengatakan
-
10:56 - 10:59mereka mendapat pelecehan verbal
dalam setahun terakhir -
10:59 - 11:01karena identitas atau ekspresi gendernya.
-
11:01 - 11:05Angka itu menunjukkan peningkatan
di komunitas kulit berwarna. -
11:06 - 11:11Banyak orang mengklaim memandang
gender dalam spektrum -- dan itu bagus -- -
11:11 - 11:14termasuk 60 persen individu Generasi Z
-
11:14 - 11:17yang mengatakan kepada
Pusat Penelitian Pew di tahun 2019 -
11:17 - 11:20bahwa formulir dengan pilihan
"pria" atau "wanita" -
11:20 - 11:22harus menyertakan lebih banyak
pilihan gender. -
11:23 - 11:24Namun, walau demikian,
-
11:24 - 11:29masih ada ketakutan terpendam
pada kesalahan menyebut gender -
11:29 - 11:31di kantor, ruang kelas,
-
11:31 - 11:33di depan pemerintah,
-
11:33 - 11:34dalam situasi romantis,
-
11:34 - 11:36dan bagi sebagian dari kita,
-
11:36 - 11:39bahkan ketika bercermin
saat kita bangun di pagi hari. -
11:40 - 11:44Namun, kesalahan gender kita
memiliki potensi yang baik. -
11:45 - 11:46Bahkan dalam biner,
-
11:46 - 11:48membawakan peran pria atau wanita
di atas panggung, -
11:48 - 11:51kita dapat saling mendukung
dalam percobaan, -
11:51 - 11:53halangan dan rintangan,
-
11:53 - 11:55meditasi selama dua jam
-
11:55 - 11:57atau berganti kostum gender
selama lima detik. -
11:57 - 11:59Kegagalan adalah kata kunci
-
11:59 - 12:02dari teori Judith Butler
tentang performativitas. -
12:02 - 12:04Namun, saya percaya sebagian besar orang
-
12:04 - 12:05seperti Anda di luar sana,
-
12:05 - 12:09Anda mungkin mendengar "performativitas"
dan mendengar "performa." -
12:10 - 12:12Itu artinya, siap tampil
-
12:12 - 12:14atau jika tidak siap tampil,
-
12:14 - 12:18mungkin tampil secara umum
membuat Anda cemas. -
12:18 - 12:22Atau ketakutan panggung
yang masih saya rasakan sampai hari ini. -
12:23 - 12:26Kita perlu memahami
bahwa kegagalan gender -
12:26 - 12:30bisa dan harus menjadi proses
yang generatif dan positif. -
12:31 - 12:34Kesalahan gender hanya akan
membantu kita tumbuh -
12:34 - 12:38dan semakin memahami
keberagaman gender di sekitar kita. -
12:38 - 12:40Namun, kita harus memberi ruang
bagi kesalahan. -
12:41 - 12:43Kita harus memberi ruang untuk kegagalan.
-
12:44 - 12:47Di situlah peran latihan.
-
12:48 - 12:51Salah satu poin utama yang sering
saya katakan pada siswa kelas akting saya -
12:51 - 12:55saat mereka panik sebelum membawakan
monolog atau suatu adegan, -
12:55 - 12:59yaitu tak ada seorang pun
yang sebenarnya siap. -
12:59 - 13:02Maksud saya, kita tak pernah
sungguh-sungguh selesai berlatih, -
13:02 - 13:05kita hanya ditempatkan di depan penonton.
-
13:06 - 13:08Saat mengajar lokakarya keluwesan gender
-
13:08 - 13:11pada musim panas lalu
di Somerville Arts for Youth, -
13:11 - 13:14saya menegaskan pada
sekelompok siswa usia sekolah menengah -
13:14 - 13:18bahwa mereka tak bisa sekaligus
menjadi perundung dan aktor yang baik. -
13:18 - 13:19Itu mustahil.
-
13:20 - 13:22Ada sesuatu mengenai tindak perwujudan
-
13:22 - 13:25yang membutuhkan empati
untuk bertahan. -
13:26 - 13:30Perundungan menghalangi proses kreatif.
-
13:30 - 13:33Saat para siswa sekolah menengah ini
mengitari ruangan, -
13:33 - 13:37menjajal presentasi gender biner
yang ekstrem, -
13:38 - 13:41situasinya berubah riuh,
-
13:42 - 13:43penuh tawa,
-
13:43 - 13:48parodi stereotip
yang mereka lihat di film dan televisi, -
13:48 - 13:51kegembiraan dalam
kegagalan memahami gender. -
13:53 - 13:56Bahkan para siswa saya dalam
kelas "Pengenalan Akting," -
13:56 - 13:59mencoba kesempatan
untuk memainkan gender -
13:59 - 14:01saat saya membatasi
waktu berpikir mereka. -
14:01 - 14:02Di Halloween tahun lalu,
-
14:02 - 14:05saya meminta siswa saya
datang dengan kostum -
14:05 - 14:09dan melemparkan topi mereka
ke tengah sebuah lingkaran, -
14:09 - 14:11secara metaforis dan sesungguhnya,
-
14:11 - 14:13dan satu-satunya aturan permainan
-
14:13 - 14:16adalah mereka harus masuk
ke tengah lingkaran, -
14:16 - 14:18mengambil topi, memilih karakter,
-
14:18 - 14:19kemudian berganti.
-
14:19 - 14:21Tak ada waktu berpikir.
-
14:22 - 14:24Dan baru saat dua siswa pria di kelas
-
14:24 - 14:27menyadari tak ada yang masuk ke lingkaran,
-
14:27 - 14:28mereka pun melompat ke tengah,
-
14:28 - 14:30dan salah satunya menjadi
-
14:30 - 14:32(Suara berat) seorang sovinis Inggris,
-
14:32 - 14:36dan satunya, (Suara tinggi) seorang
wanita Inggris pemalu bersuara tinggi. -
14:38 - 14:41Waktu terhenti.
-
14:41 - 14:43Tawa,
-
14:43 - 14:44peniruan,
-
14:44 - 14:46lagi-lagi kegembiraan,
-
14:46 - 14:49dalam kegagalan pemahaman gender.
-
14:50 - 14:53Itulah potensi latihan gender.
-
14:55 - 14:56Saya menantang Anda semua
-
14:57 - 15:00untuk menjadikan hari-hari Anda
sebagai latihan kecil. -
15:00 - 15:05Sediakanlah ruang dalam hidup Anda
untuk mengeksplorasi gender. -
15:06 - 15:09Dan biarkan orang lain
mengeksplorasi gender mereka. -
15:09 - 15:11Gagal dalam gender.
-
15:12 - 15:15Saya harap bisa memberikan Anda cara
yang lebih nyata untuk melakukannya. -
15:16 - 15:19Namun, itulah letak kelucuan gender.
-
15:21 - 15:25Gender adalah sebuah lakon
yang telah dilatih. -
15:26 - 15:30Beberapa lakon lebih terlatih
daripada lainnya. (Tertawa) -
15:32 - 15:34Namun, gender jauh dari kata sempurna.
-
15:35 - 15:36Dan terkadang,
-
15:37 - 15:39seperti dalam latihan,
-
15:40 - 15:44saat kita saling mendukung
dalam pertunjukan, -
15:44 - 15:46saat senang dan saat susah,
-
15:48 - 15:53kita lebih sukses daripada tak mencoba
atau gagal sama sekali. -
15:54 - 15:58A: Aku rasa, ini sukses besar.
-
15:58 - 16:01Aku jatuh cinta dengan Cecily,
dan itulah segalanya. -
16:01 - 16:04Namun, aku harus bertemu dengannya
sebelum aku pergi. -
16:05 - 16:08Oh, itu dia.
-
16:08 - 16:11C: Oh, aku hanya kembali
untuk menyirami mawar. -
16:11 - 16:14Aku kira kita sedang ada
di TEDx talk dengan Jo. -
16:14 - 16:15A: Oh.
-
16:15 - 16:18Mereka tengah memanggil
kereta kuda untukku. -
16:19 - 16:20C: Oh.
-
16:20 - 16:22Apakah mereka akan
membawamu jalan-jalan? -
16:22 - 16:24A: Mereka akan mengirimku pergi.
-
16:24 - 16:26C: Oh.
-
16:26 - 16:27Jadi, kita harus berpisah.
-
16:28 - 16:29A: Aku rasa begitu.
-
16:29 - 16:31Ini perpisahan yang menyakitkan.
-
16:32 - 16:37C: Kita bisa bertahan dengan kesabaran
jika terpisah dengan teman lama. -
16:38 - 16:41Namun, walau hanya berpisah sekejap
-
16:41 - 16:44dari siapa pun yang baru ditemui
-
16:46 - 16:48rasanya hampir tak tertahankan.
-
16:52 - 16:53JMR: Terima kasih.
-
16:55 - 16:59(Tepuk tangan)
- Title:
- Eksplorasi seru performa gender
- Speaker:
- Jo Michael Rezes
- Description:
-
Dari panggung hingga hidupnya sehari-hari, pendidik teater Jo Michael Rezes mempelajari identitas queer dan spektrum performa gender — dalam keberhasilan dan kegagalannya. Diiringi perkenalan camp yang memesona, Rezes menelusuri potensi membebaskan dari permainan gender untuk bisa lebih memahami diri kita sendiri, satu sama lain serta ruang yang kita tempati.
- Video Language:
- English
- Team:
closed TED
- Project:
- TEDTalks
- Duration:
- 17:12
![]() |
Ade Indarta approved Indonesian subtitles for A playful exploration of gender performance | |
![]() |
Retired user accepted Indonesian subtitles for A playful exploration of gender performance | |
![]() |
Retired user edited Indonesian subtitles for A playful exploration of gender performance | |
![]() |
Elda Indria Sari edited Indonesian subtitles for A playful exploration of gender performance | |
![]() |
Elda Indria Sari edited Indonesian subtitles for A playful exploration of gender performance | |
![]() |
Elda Indria Sari edited Indonesian subtitles for A playful exploration of gender performance | |
![]() |
Elda Indria Sari edited Indonesian subtitles for A playful exploration of gender performance | |
![]() |
Elda Indria Sari edited Indonesian subtitles for A playful exploration of gender performance |